Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Manfaat Mengikat Babi Untuk Kebun Masyarakat Kampung Bamaha

Gambar
foto Orip saat mengikat babi    BAMAHA ,- Berkebun adalah salah satu kegiatan yang setiap waktu dilakukan oleh masyarakat papua pada umumnya. Khususnya di kampung Bamaha, Distrik Anggi,  Kabupaten Pegunungan Arfak. Pada waktu dulu masyarakat kalau membuat kebun selalu dikasih pagar agar tanaman yang ditanam seperti wortel,kentang, daun bawang, kol, sawi, bawang merah dll  tidak di makan oleh ternak seperti babi,sapi dll Namun sekarang masyarakat tidak lagi membuat pagar untuk kebun karena ada pilihan yang lain daripada membuat pagar yang menghabiskan banyak kayu mending mereka mengikat babi di suatu tempat biar tidak bebas berkeliaran di kampung dan merusak kebun masyarakat. Menurut beberapa cerita dari masyarakat kulit kayu Ubokho yang dikeringkan dapat digunakan untuk mengikat  babi awalnya di ikat di tempat yang akan dijadikan kebun  supaya babi tersebut mencungkil tanah agar tanah menjadi gembur dan masyarakat siap untuk menanam tanaman mereka di tempa...

PAMKA Daerah Anggi Kembali Mengadakan Seminar Sehari

Gambar
HUNGKU- PAMKA Majelis Daerah Anggi melakukan seminar sehari bagi para anggota muda-mudi Anggi. Acara seminar sehari yang dihadiri oleh ketua MD (Majelis Daerah) Ev.Simeon Saiba S.Th sekaligus menjadi pembicara 1 dan pembicara 2 adalah Pdt.Marlince Loga/Saiba S.Th dan seluruh anggota PAMKA rayon 1-5. Dalam seminar tersebut Ev.Simeon Saiba S.Th memberikan materi tentang “ Dunia Anak Muda Dalam Perkembangan Teknologi” beliau menjelaskan peran orang tua dalam mendidik anak sejak usia dini sangat penting agar anak bisa bertumbuh dengan baik  dan bisa menjadi anak muda modern tanpa kehilangan iman kepercayaan mereka. ”Banyak anak muda yang mengikuti perkembangan era globalisasi sehingga kehilangan jati diri dan sering meniru kebiasaan orang luar yang bersifat negatif”, Ujar Ketua MD Anggi yang juga selaku pembicara pada seminar tersebut. Melalui seminar ini Ev.Simeon Saiba S.Th menegaskan Pemuda-Pemudi Anggi jangan selalu bersifat pesimis harus selalu optimis dalam segala hal. Sedangkan ...

Pamka Yosua Baitel Bamaha Mengadakan Ibadah Rekreasi di Puncak Kobrey

Gambar
foto bersama setelah ibadah PAMKA atau Pemudai-Pemudi Yosua Baitel Bamaha melakukan ibadah rekreasi ke puncak kobrey atau kerap disebut Pemancar. Ibadah PAMKA yang biasanya dilakukan dua kali seminggu yaitu pada hari sabtu siang pukul 14.00-selesai WIT, Juga pada hari minggu pagi sebelum ibadah umum. Pada kesempatan ini ibadah rekreasi ini di langsung kan di puncak kobrey karena kebetulan cuaca tidak hujan dan pada ibadah tersebut dihadiri oleh 40 anggota muda/i dan beberapa anggota kaum ibu dan kaum bapa juga ada beberapa anak sekolah minggu yang turut ambil bagian dalam ibadah tersebut. Perjalanan menuju puncak kobrey kurang lebih 10-15 menit menggunakan mobil setelah sampai di puncak ibadah berlangsung sekitar 45 menit. Dan dalam kesempatan ini Bpk Yesaya Saiba hadir dan memberikan sedikit motivasi bagi pemuda/i Bamaha untuk lebih giat dalam menyelesaikan sekolah dan tidak lupa selalu mengutamakan TUHAN YESUS bahkan harus se...

Suka Duka Supir Manokwari-Pegunungan Arfak Selama Masa Pandemi

Gambar
  Agus adalah salah satu supir yang memuat penumpang dengan tujuan Manokwari-Anggi bahkan Manokwari-Bintuni dan Sorong. Banyak cerita-cerita menarik yang didapatkan oleh Agus. Bahkan selama masa pandemi Covid-19 membuat supir asal Bugis harus berdiam diri dirumah selama 10 hari “selama 10 hari tidak narik rasa tra bisa eh, mau narik juga dapat larang dari Pemerintah,” ujar Agus. saat mengantar tim Bentara ke Bamaha Selama 10 hari berdiam dirumah akhirnya dia bisa kembali menjalani aktivitas seperti biasa meskipun masih ada larangan dari pemerintah untuk memenuhi beberapa persyaratan untuk melakukan perjalanan keluar masuk Manokwari. Selama masa pandemi ini masyarakat tetap masih ada yang melakukan perjalanan Manokwari-Anggi, Anggi-Manokwari bahkan Manokwari-Bintuni dan Sorong. Selama masa pandemi masih ada penumpang yang kami dapatkan karena masyarakat dari Pegunungan Arfak tetap melakukan perjalanan ke Manokwari dengan membawa hasil kebun untuk dijual di Pasar Wosi dan Pasar...

Dampak Positif dan Negatif Adanya Jaringan 4G di Kampung Bamaha

Gambar
Agustus 3,2020 Bamaha, AnakDusun,- Pada saat ini banyak sekali perkembangan yang kita rasakan entah itu perkembangan di dunia pendidikan,dunia kerja bahkan di dunia elektronik yang kian makin meningkat dan setiap tahun selalu ada pembaruan produk elektronik meskipun demikian kita manusia seakan kita dipaksa untuk tetap mengikuti perkembangan tersebut. Perkembangan tersebut mulai dirasakan oleh masyarakat kampung Bamaha. Pada tahun 2014  kebanyakan mereka hanya menggunakan Handphone yang bukan android seperti nokia biasa dan mulai mengenal Android pada akhir tahun 2017. “saya baru mengenal Android pada akhir tahun 2017 dan baru mulai mengenal dunia sosial media khususnya Facebook sejak saya di Manokwari terpengaruh dengan teman-teman disana”, ujar Mei Ahoren   “Dulu kalau kita mau telponan selalu panjat gunung sampai di puncak trikora baru bisa telponan dengan keluarga,teman atau seseorang yang kita sayang jika mereka berada  di kota Manokwari atau diluar Manokwari ta...