Suka Duka Supir Manokwari-Pegunungan Arfak Selama Masa Pandemi
Agus adalah salah satu supir
yang memuat penumpang dengan tujuan Manokwari-Anggi bahkan Manokwari-Bintuni
dan Sorong. Banyak cerita-cerita menarik yang didapatkan oleh Agus. Bahkan
selama masa pandemi Covid-19 membuat supir asal Bugis harus berdiam diri
dirumah selama 10 hari “selama 10 hari tidak narik rasa tra bisa eh, mau narik
juga dapat larang dari Pemerintah,” ujar Agus.
Selama 10 hari berdiam
dirumah akhirnya dia bisa kembali menjalani aktivitas seperti biasa meskipun
masih ada larangan dari pemerintah untuk memenuhi beberapa persyaratan untuk
melakukan perjalanan keluar masuk Manokwari. Selama masa pandemi ini masyarakat
tetap masih ada yang melakukan perjalanan Manokwari-Anggi, Anggi-Manokwari
bahkan Manokwari-Bintuni dan Sorong.
Selama masa pandemi masih ada
penumpang yang kami dapatkan karena masyarakat dari Pegunungan Arfak tetap
melakukan perjalanan ke Manokwari dengan membawa hasil kebun untuk dijual di
Pasar Wosi dan Pasar Sanggeng bahkan dari Manokwari ke Arfak khususnya ke
daerah Minyambouw banyak pendulang yang datang kesana untuk mendulang emas di
daerah Catubouw.
Agus mengaku selama menjadi
supir pernah kecewa dengan beberapa masyarakat yang jadi penumpangnya., “ada
penumpang yang janji pas mau dijemput dengan harga yang pas tapi pas sudah
sampai kota malah tidak tepati janji mereka bayar tidak sesuai, karena rasa
kasihan saya biarkan saja,” ungkap supir yang akrab disapa Agus
Komentar
Posting Komentar