PLP 2020 Untuk Mahasiswa UNIPA Dilakukan Secara Online
Joice Kromsian adalah salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia,Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,Universitas Papua. “dulu saya bercita-cita untuk menjadi dosen dan dulu sebelum saya kuliah di UNIPA saya pernah di UNCEN tapi saya mengalami beberapa kendala akhirnya saya memilih untuk berhenti kuliah dan lanjut kerja dari pekerjaan tersebut saya tertarik untuk menjadi seorang Penerjemah dan saya memilih mendaftar di UNIPA akhirnya saya diterima” ujar Mahasiswi asal Jayapura yang akrab dipanggil JO.
saat ini Joice sudah memasuki semester 7 dan sedang menempuh mata kuliah PLP, yang mana pembekalannya tanggal 31 Agustus secara daring, setelah pembekalan mulai PLP tanggal 1 September 2020 sampai 24 Oktober 2020. PLP sendiri terdiri atas 2 tahap. Tahap pertama adalah Mahasiswa diharuskan melakukan observasi setelah observasi lanjut dengan praktek mengajar namun PLP tahun ini sangat berbeda karena Mahasiswa mengajar secara Online tidak bertatap muka secara langsung dengan murid-murid “saya dan teman-teman merasa sedikit kesusahan karena pada tanggal 1 september kami ke sekolah tapi sekolah tempat kami praktek diliburkan secara mandiri karena pada saat itu UNIPA dinyatakan ada beberapa yang mengalami gejala COVID-19 maka itu pihak sekolah tidak mau mengambil resiko dan sekolah diliburkan selama 14hari karena Mahasiswa PLP dari UNIPA”, ungkapnya
menurut Joice Observasi mereka tidak berjalan maksimal karena tidak bisa terjun langsung ke tempat praktek untuk meninjau situasi di sekolah tersebut dan ditambah lagi observasi yang dilakukan selama 3 minggu secara tidak langsung adalah salah satu hal yang sangat tidak mudah karena kadang respon dari pihak sekolah agak terlambat dan menghambat mahasiswa untuk menyusun laporan namun pada akhirnya jo mengaku bisa menyelesaikan PLP satu dengan baik meskipun sedikit kesulitan.
“sekarang kami sudah masuk PLP dua artinya kami mengajar dan bagi saya sangat sulit sekali karena selama kuliah kami mendapat beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan PLP, kami praktek langsung dengan murid, artinya pembelajaran yang kami lakukan secara tatap muka namun sekarang secara daring kadang kami terkendala oleh jaringan yang sering naik-turun”, Kata Jo
“Dan juga salah satu hal yang menjadi duka kami selama PLP daring adalah sangat sulit menghadapi murid yang banyak dalam satu kelas dan memiliki karakter yang beda-beda, kalau secara langsung kami bisa membuat siswa yang tidak fokus menjadi fokus dengan metode pembelajaran yang lebih menarik, kadang ada siswa sudah malas mendengar penjelasan dari kami dan mereka cepat merasa bosan sampai tertidur saat jam pelajaran”, terangnya
selain mengalami kesusahan dan beberapa kendala selama menjalani PLP daring ada juga suka atau hal yang menguntungkan buat mahasiswa/i yang merantau karena bisa menghemat uang ongkos ojek dari Amban ke Wosi sangat mahal bagi dompet para mahasiswa dan juga praktek ini bisa lakukan secara santai tidak harus terburu-buru.
menurut Joice saat pandemi COVID-19 ini membuat kita harus melakukan hal-hal baru seperti halnya kami melakukan praktek pembelajarn secara daring.
oka...
Komentar
Posting Komentar