Manfaat Mengikat Babi Untuk Kebun Masyarakat Kampung Bamaha

foto Orip saat mengikat babi 

 BAMAHA,- Berkebun adalah salah satu kegiatan yang setiap waktu dilakukan oleh masyarakat papua pada umumnya. Khususnya di kampung Bamaha, Distrik Anggi,  Kabupaten Pegunungan Arfak.

Pada waktu dulu masyarakat kalau membuat kebun selalu dikasih pagar agar tanaman yang ditanam seperti wortel,kentang, daun bawang, kol, sawi, bawang merah dll  tidak di makan oleh ternak seperti babi,sapi dll

Namun sekarang masyarakat tidak lagi membuat pagar untuk kebun karena ada pilihan yang lain daripada membuat pagar yang menghabiskan banyak kayu mending mereka mengikat babi di suatu tempat biar tidak bebas berkeliaran di kampung dan merusak kebun masyarakat.

Menurut beberapa cerita dari masyarakat kulit kayu Ubokho yang dikeringkan dapat digunakan untuk mengikat  babi awalnya di ikat di tempat yang akan dijadikan kebun  supaya babi tersebut mencungkil tanah agar tanah menjadi gembur dan masyarakat siap untuk menanam tanaman mereka di tempat tersebut dan setelah itu babi dipindahkan ke tempat lain.

“babi ini sengaja tong ikat supaya bisa kasi gembur tanah biar mama dong tinggal babat rumput saja dan siap tanam, pasti tanaman yang sudah ditanam aman karena tidak ada babi yang jalan bebas di tengah kampung dan bikin rusak mama dong punya tanaman di kebun” ujar Yustinus Saiba.


#Bentarapapua

#Balitbangdapapuabarat

#Belajarmenulisberitadaneditvideo


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Guru Dan Harapan Buat Pendidikan Di Pedalaman Papua

PLP 2020 Untuk Mahasiswa UNIPA Dilakukan Secara Online